Ads.

Pages

.

Tuesday, March 27, 2012

Sony Tablet S - Review

Desain
Dilihat dari desain, Sony Tablet S tampak beda dibanding desain tablet kebanyakan. Yang membuat Tablet S tampil beda adalah rancangan pada bagian punggung tablet yang tidak rata. Bila dilihat dari samping, kontur bodi tablet ini menyerupai alur desain sayap pada pesawat terbang, mencerminkan sudut yang streamline. Model menyerupai cover buku ini terbilang revolusioner, alhasil dengan bentuk lengkung membuat penggunaan tablet bisa lebih nyaman, terutama bila tablet dalam posisi direbahkan pada meja.

Sony Tablet S dibalut dengan material plastik doff, membuat pegangan terasa mantap dan tidak licin. Untuk kelengkapan tombol on/off, terdapat pada sisi kanan, sedangkan  pada sisi kiri terdapat port charger dan slot SD card yang dilengkapi proteksi. Bersebelahan dengan port USB, disematkan audio port 3,5,mm.

Bentang layar Tablet S pun cukup unik, yakni 9,4 inchi, lebih mendekati ukuran layar iPad yang 9,7 inchi. Layarnya memiliki kedalaman 16 juta warna capacitive, untuk tingkat resolusinya adalah 800x1280 pixels dengan kepadatan 161 ppi. Tampil beda dengan Android lainnya, Tablet S memiliki 5 halaman utama yang bisa leluasa untuk dikustomisasi.

Catatan
Dengan desain bagian punggung yang tidak rata, nampak Tablet S lebih nyaman digunakan dalam poisisi landscape.
 
 
 Fitur
Meski Sony Tablet S berjalan di platform Android 3.1 (Honeycomb), tapi tablet asal Jepang ini tak dilengkapi koneksi langsung ke jaringan selular sama sekali, pasalnya tidak terdapat slot untuk SIM card. Untuk akses ke internet, andalannya yakni WiFi versi b/g/n. Untuk menunjang mobilitas berinternet, memiliki perangkat MiFi rasanya menjadi suatu keharusan.

Bicara soal imaging, Tablet mempercayakan pada resolusi 5 megapixels untuk kemampuan kamera utamanya. Fitur pada kemara utama mencakup auto focus, white balance, efek, zoom, night mode, dan timer. Sayang fitur imaging tak dilengkapi dengan kemampuan macro mode. Untuk dukungan video call, semisal via Skype, tablet ini juga dilengkapi dengan kamera pada sisi depan dengan resolusi VGA. Untuk rekam video, resolusinya bisa cukup memuaskan dengan 720p dengan kecepatan 30 fps.

Untuk hiburan, tersedia cukup lengkap, baik musik dan video, di pemutar musik sudah dilengkapi dengan equalizer. Pancaran suara yang dihasilkan pun terbilang cukup baik dan jernih.

Catatan
Kamera tidak dilengkapi dengan flash light. Meski sudah mengusung konsep hot swap, tapi kartu memori nya mengusung jenis SD card, melawan pakem yang sedang populer saat ini, yakni MicroSD.

Kinerja
Kinerja Sony Tablet S cukup bisa diandalkan, dukungan untuk kinerja tablet ini tak lepas dari soskongan chipset Nvidia Tegra 2 T20 sera prosesir dual core 1Ghz Cortex-A9. Dari hasil uji coba, kemampuan untuk memutar beberapa aplikasi secara bersamaan terbukti lancar, tidak terdapat lag mesti menjajal aplikasi yang tekenal ‘berat,’ seperti streaming.

Selain prosesor yang memadai, kapasitas memori internal yang disediakan juga cukup ideal, yakni dengan pilihan 16 atau 32Gb. Bila masih kurang pun, bisa ditambah lagi dengan dukungan SD card hingga kapasitas 32Gb. Sony Tablet S menggunakan tipe baterai lithium Ion dengan kapasitas 5.000 mAh. Secara teori, waktu siaganya dapat mencapai 430 jam.
 

No comments:

Post a Comment